AliImran: 31 dan 32 memberi gambaran yang sangat umum menyangkut siapa atau perbuatan apa yang paling disukai Allah (Shihab, 2013), yakni perintah untuk menaati Allah dan Rasul-Nya. Al-ittiba’ berarti meneladani, mengikuti secara sungguh-sungguh. Cinta Allah yang luar biasa akan diraih oleh mereka yang bersungguh-sungguh mengikuti Nabi
TUHANyang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!”. “ Mengoyakkan pakaian” adalah suatu tindakan umum untuk menyatakan kesedihan, penyesalan atas dosanya sendiri maupun dosa orang lain. “Kepala gundul” dianggap sebagai kehinaan dalam kehidupan Israel pada zaman dahulu. “Sujud dan menyembah” menunjukkan sikap kerendahan hati.
18k. Kita telah mengetahui bahwa Allah satu-satunya pemberi rizki. Rizki sifatnya umum, yaitu segala sesuatu yang dimiliki hamba, baik berupa makanan dan selain itu. Dengan kehendak-Nya, kita bisa merasakan berbagai nikmat rizki, makan, harta dan lainnya. Namun mengapa sebagian orang sulit menyadari sehingga hatinya pun bergantung pada selain
Apakahtujuan hidup di dunia??? Hanya dua. Cahaya kolbu. 92 views · August 25 August 25
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Seluruh isi Alkitab baik buat Anda, tapi tak banyak bermanfaat bagi Anda jika Anda tak mengenal Yesus Kristus. Untuk mengerti Firman yang tertulis, Anda harus mengenal Firman yang Hidup. Jika Anda membaca Alkitab tanpa menghargai Yesus -siapa Dia dan apa yang telah dilakukanNya demi kita^- maka Anda akan salah makan obat’. Ayat-ayat Alkitab akan tampak saling berkontradiksi dan Anda akan kebingungan. Pada bagian 1 pelajaran mengenai pemberian Tuhan, kita melihat seorang wanita yang salah sangka pada Allah, mengira Dia memberi kita hadiah/pemberian mengerikan’ seperti kemiskinan dan kematian. Sekarang mari kita lihat seorang pria yang memiliki problem yang sedikit berbeda. Dia menyangka Allah memberi kita pemberian yang baik hanya untuk mengambilnya kembali. Ya, kita akan membahas tentang Ayub. Dalam waktu singkat ia kehilangan seluruh ternaknya, pelayan-pelayannya, anak-anaknya. Ayub mengira Allah-lah yang ada di balik semua kejadian itu. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan ~Ayub 121 Jika ada ayat Alkitab yang telah menyebabkan kesalahpahaman terhadap karakter Allah, inilah salah satunya. Siapapun yang pernah mengalami kehilangan pasti pernah mendengar ayat ini. Kata-kata ini selalu diucapkan di pemakaman. Bahkan ada lagu yang liriknya berisi kata-kata Ayub itu. Untuk alasan yang tidak masuk akal, banyak orang menemukan penghiburan dengan mempercayai bahwa Allah adalah pihak yang bertanggungjawab atas kehilangan mereka. Tolong jangan salah paham – saya kagum pada kata-kata Ayub. Dia sedang mengatakan bahwa apapun yang terjadi dalam hidupnya ia akan terus memuji dan menyembah Allah. Tapi Ayub tetap mengatakan hal-hal bodoh tentang Allah. Dan di akhir cerita Ayub menyesali kata-katanya, “Tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui” Ayub 423. Tapi pertanyaannya belum terjawab Benarkah Allah memberi dan mengambil? Apapun gambaran kita tentang Allah harus disaring lewat Yesus Kristus. Karena Yesuslah “cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan” Ibrani 13. Mau tahu karakter Allah? Lihatlah Yesus! Bukan mendengarkan kata-kata Ayub. Bisakah Anda bayangkan Yesus berkeliling mencuri dan membunuh? Nah, kalau tidak, mengapa banyak orang berpikir Allah yang jadi dalang kehilangan yang mereka alami? Mungkin Anda berkata, “Lho, itu kan ada di Alkitab? Hitam diatas putih – Allah yang memberi dan Allah yang mengambil.” Sekarang begini, jika Anda ingin tahu bagaimana Allah sesungguhnya, mana yang lebih baik Anda lihat a.Yesus, yang berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” Yohanes 149, atau b.Ayub, yang hanya mendengar saja tentang Allah dan tidak mengenal Dia Ayub 425? Bagi saya, jelas, Yesus adalah pilihan yang lebih baik. Bentuklah pandangan Anda tentang Allah dengan memandang apa yang Yesus lakukan dan katakan. Sebagaimana telah kita pelajari pada bagian 1, Yesus datang untuk menyingkapkan Allah Sang Maha Pemberi. Anda pernah diberi sesuatu yang baik? Itu Allah yang memberikan. Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. ~Yakobus 117 SIAPA YANG MERAMPOK ANDA? Bagaimana jika Anda menderita kehilangan, seperti Ayub? Dia kehilangan hartanya, kesehatannya, dan keluarganya. Ada godaan yang sangat besar untuk menyalahkan Allah atas kehilangan Anda. Seolah hati Allah bisa berubah. Tapi Allah tidak berubah. Dalam Dia tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Dia adalah Pemberi yang amat sangat murah hati yang tak pernah mengambil lagi apa yang telah Dia berikan. Anugerah Allah dan panggilanNya adalah terjamin sepenuhnya – tak akan dibatalkan, tak akan ditarik kembali. ~Roma 1129 terjemahan The Message Jika Allah yang memberi, siapa yang mengambil kalau begitu? Lagi, Yesus menyediakan jawaban, Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. ~Yohanes 1010 Kita tak boleh keliru mengenai kedua peran ini. Yang satu adalah Pemberi, yang satu adalah pengambil. Jika Anda menerima sesuatu yang baik, berterimakasihlah pada Tuhan, karena Dia yang memberikan. Tapi jika Anda sedang kehilangan, jangan salahkan Dia. Dia tidak bertanggungjawab atas kehilangan Anda. Manusia adalah makhluk yang luarbiasa lamban belajar. Sejak awal sejarah umat manusia, iblis telah berusaha mencuri dan menghancurkan apapun yang Allah telah berikan pada manusia. Namun tetap saja ada yang berpikir Allah-lah si pencuri. Allah memberikan otoritas pada manusia atas planet ini, tapi iblis merebutnya. Allah memberikan kebebasan kepada manusia, tapi iblis dengan lihainya membuat manusia memilih perbudakan. Allah memberi manusia kehidupan kekal, kesehatan dan kemuliaan, tapi manusia menghilangkannya. Namun terpujilah Allah untuk Yesus yang telah merebut kembali apa yang iblis curi. KARMA VS KASIH KARUNIA Jika Anda berpikir Allah yang memberi sekaligus mengambil, itu artinya Anda gagal memahami karya Yesus. Yesus datang untuk menyingkapkan Bapa yang murah hati dan untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu 1 Yohanes 38. Yesus datang supaya kita memiliki hidup yang berkelimpahan, hidup sepenuhnya. Bukan hidup yang setengah-setengah. Jika Anda percaya Allah yang memberi dan yang mengambil, berarti Anda lebih percaya karma ketimbang kasih karunia. Karma percaya jika anda sehat sekarang, bisa saja besok Anda sakit. Jika Anda kaya sekarang, bisa saja besok Anda miskin. Dunia berjalan dengan prinsip memberi-menerima take and give. Tapi Allah hanya memberi. Satu-satunya hal yang akan Dia ambil dari anda -itupun kalau anda ijinkan- adalah dosa Anda, rasa malu Anda, penyakit dan rasa sakit Anda, kecemasan Anda dan ketakutan Anda. Dia mengambil semua yang melukai Anda dan hanya memberi Anda hal baik yang menjadi berkat buat Anda. ANDA AYUB ATAU DAUD? Baik Ayub maupun Daud dirampok. Keduanya sangat tertekan dan dikelilingi orang tolol yang memberi nasehat atau komentar tolol. Tapi tak seperti Ayub, Daud melakukan sesuatu, ia merebut kembali apa yang diambil darinya. Mengapa Daud melawan sementara Ayub menyerah? Karena Daud “menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya” 1 Samuel 306. Dalam kesedihannya Daud mengingat kebaikan Allah dan sadar bukan Allah yang berada di balik penjarahan yang dialaminya. Daud mengerti bahwa bukan kehendak Allah dia menderita, dia jadi dikuatkan dan melawan balik dan menang! Seandainya saya bisa menembus waktu, saya ingin menemui Ayub sebelum ketiga sobatnya datang. Saya akan bilang, “Yub, bukan Allah yang membunuh anak-anakmu! Bukan Allah yang merampok hartamu dan membuatmu borokan begini. Kamu sudah dirampok, Yub! Iblis sedang melancarkan serangan atasmu. Jangan cuma duduk saja di atas abu ini dan meratapi kemalanganmu. Berdiri dan lawan! Kamu ini pahlawan atau pecundang? Pemenang atau korban?” Gereja tak akan melihat kemenangan jika berpikir Allah yang ada dibalik semua kehilangan. Jika kita pikir Allah yang mengambil, maka kita bahkan tak akan melawan. Kita akan biarkan setan menari-nari dan menjarah keluarga kita, sambil berkata, “Allah yang memberi, Allah yang mengambil, terpujilah namaNya.” Sudah terlalu lama kita dilumpuhkan oleh ketidakpastian, yang adalah nama lain dari ketidakpercayaan. Jangan lihat pada Ayub. Lihatlah Yesus! Yesus tak pernah ragu mengenai siapa yang memberi dan siapa yang mengambil. [Paul Ellis Does God Give and Take Away?; 2 August 2010] =========================================== Tanya T Di Ayub 112 Tuhan memberi ijin kepada iblis untuk menjarah Ayub. Apa yang Anda tuliskan sepertinya mengabaikan sifat omnipoten Tuhan. Saya rasa gereja perlu menyadari bahwa penderitaan tidaklah selalu buruk. Jawab J Bisakah Anda berikan contoh penderitaan yang baik’? Saya banyak mendengar argumen seperti yang Anda sampaikan Allah itu berdaulat, jadi penderitaan merefleksikan kedaulatan kehendak-Nya. Saya punya 3 masalah dengan argumen ini 1. Argumen ini sama sekali tidak konsisten dengan karakter Tuhan Allah yang dinyatakan Alkitab. Yesus katakan, “Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja” Lukas 1819. Musa katakan, “Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia” Ulangan 324. Yohanes katakan, “Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan” 1 Yohanes 15. Yesus tidak mengajarkan doa seperti ini, “Bapa kami, tolonglah angkat semua penderitaan yang terjadi dalam hidup kami.” Yang Dia ajarkan adalah, “Datanglah kerajaanMu, JADILAH kehendakMu, di bumi seperti di sorga.” Penderitaan tidak termasuk dalam kehendak Bapa. Dimana kehendak-Nya terjadi, itu tidak termasuk penderitaan. Tak ada penderitaan di Eden sebelum manusia memberontak. Ya, Allah itu berdaulat. Tapi Dia tidak sakit jiwa berkepribadian ganda. Dia 100% baik setiap saat. 2. Mempercayai Allah yang menyebabkan penderitaan adalah pembunuh iman’. Jika Anda pikir Allah yang membuat Anda sakit, atau menganggur, atau kalah, Anda tak akan melawan balik, bukan? Untuk apa melawan Allah, ya kan? Anda hanya akan berbaring dalam kekalahan, menerimanya dan mempercayai kebohongan iblis. 3. Argumen ini gagal membedakan mana kedaulatan, mana kausalitas. Allah adalah Causa Prima. Tapi bukan Dia penyebab segala sesuatu. Jika Anda mengemudi saat mabuk lalu melindas seorang bocah, apakah Allah yang harus disalahkan? Allah yang kebanyakan minum, atau Anda? Kita tak bisa menyalahkan Dia untuk kesalahan kita. Bukan Allah yang menyebabkan Titanic tenggelam atau menyebabkan Belanda kalah di Piala Dunia. Ini adalah fatalisme berbalut jubah Kekristenan. Apa yang Anda dapat saat mengkombinasikan kedaulatan dan kebaikan Tuhan? Anda mendapatkan Yesus! Anda mendapatkan penebusan. Anda mendapatkan mujizat. Kemuliaan-Nya bukanlah menghukum manusia dengan derita, tapi bisa mendatangkan kebaikan bagi manusia di tengah tragedi dan penderitaan. T Pertama, kita harus mengerti penderitaan bisa saja datang dari Allah. Seorang anak remaja tentu saja tidak akan menyebut pendisiplinan yang dia terima dari orangtuanya baik’, tetapi orangtuanya tahu bahwa sedikit penderitaan sementara baik bagi si anak supaya anak itu semakin dewasa dan bijaksana dan membentuk karakternya. Disiplin/hajaran itu baik, orangtua yang menghajar juga baik Ibrani 126-11. Kedua, jika seorang Kristen kehilangan pekerjaannya karena pekerjaannya itu telah menjadi berhala baginya dan ia lebih mempercayai atasannya ketimbang Tuhan, haruskah ia melawan iblis padahal Tuhan yang membuat ia kehilangan nafkah supaya ia belajar siapa Pemberi Nafkah’nya yang sejati? Jika ia melawan, tidakkah itu berarti ia gagal memahami pelajaran dari Tuhan, dan akan mengulangi pelajaran itu di lain waktu dan tempat? Pilihan saat mengalami penderitaan bukan hanya melawan dan menyerah, tapi juga belajar karena penderitaan bisa berarti pelajaran. Ketiga, saya tidak percaya semua penderitaan asalnya dari Tuhan. Tapi saya juga tak percaya semuanya dilakukan oleh iblis dan pasukannya. Saya hanya ingin kita belajar dari penderitaan yang kita hadapi. Terus menerus melawan iblis akan menghasilkan orang yang tak mau menerima hajaran dari ayahnya, dan Ibrani 12 menyatakan jelas disebut apa anak yang demikian. J Saya ingin jelaskan 3 jenis penderitaan’. Yang pertama adalah seperti yang Ayub alami – penyakit dan tragedi. Mari kita sepakat, hal semacam ini tidak ditemukan di sorga dan Tuhan tidak menyebabkan hal ini terjadi di bumi. Yesus datang untuk membebaskan orang-orang dari penyakit dan kematian. Jika Allah Bapa memberikan penyakit dan kematian, sementara Yesus meniadakannya, berarti mereka adalah keluarga yang terbelah. Kedua, Anda menyebutkan hajaran’ atau pendisiplinan. Bapa kita yang penyayang memang mendisiplin kita, tapi BUKAN lewat penyakit atau kematian. Ayah mana yang mendisiplin anaknya dengan menimpakan penyakit lepra pada anaknya sebagai pelajaran?. Saya tak punya cukup tempat untuk menjelaskan ini mendalam, tapi kata menghajar’ di Ibrani 12 bisa berarti dididik atau dilatih. Allah melatih orang yang dikasihi-Nya. Bagaimana Ia melakukannya? Bagaimana Ia meluruskan kita saat kita melenceng? Seringnya adalah lewat Firman-Nya. Kita membaca Firman, Roh Kudus memberi kita pewahyuan, kita bertobat/ber-metanoia mengubah pikiran dan mengubah arah. Ini 100% baik dan berbeda dengan yang Ayub alami. Dilatih dan dididik oleh Roh adalah tanda bahwa kita adalah anak Ibrani 127. Ketiga, masalah dan penganiayaan bisa disebabkan oleh dunia. Tuhan memberi Anda janji, iblis menentangnya. Jadi Anda dihadapkan pada pilihan hidup dengan apa yang Anda lihat, rasakan, dengar. Atau hidup dengan iman? Penganiayaan juga adalah bagian dari mengikut Yesus dan mengabarkan Injil Yohanes 1520. Paulus dipukuli, disesah, dipenjara. Bagi saya itu penderitaan. Tapi bukan Tuhan yang memukuli dan menyesah Paulus. Saya setuju penderitaan tak selalu disebabkan oleh iblis. Manusia lebih dari sekedar mampu untuk mendatangkan penderitaan atas dirinya tanpa bantuan pihak lain. Tapi Tuhan 100% baik. Dia gunakan penderitaan jenis pertama itu bagi tujuan-Nya, tapi bukan Dia yang menyebabkannya. Jadi jika anda mengalami penderitaan, tak perlu bertanya-tanya, “Apakah ini dari Tuhan?” Tanyakan saja pada diri sendiri, “Apakah penderitaan ini adalah kehendak-Nya di sorga? Apakah Yesus menimpakan penderitaan ini atas orang-orang?” Jika jawabnya tidak, Anda bisa yakin apa kehendak-Nya atas situasi anda. T Jika Ayub salah paham tentang Allah, bagaimana anda menjelaskan Ayub 122? J Ayub beberapa kali melakukan kesalahan. Ia penuh dengan mengasihani diri Ayub 711, dia pahit Ayub 320, 272. Dia tidak percaya Allah mau mendengarkan Ayub 916. Dia harap dia tidak dilahirkan Ayub 311 dan ingin mati Ayub 321, 715, 1713. Tak heran setelah Allah mengkonfrontasi dia, Ayub bertobat. Hal seperti ini ada di Alkitab sehingga kita dididik di jalan kebenaran. Karena Ayub penuh kebenaran-diri, dia adalah contoh yang TIDAK UNTUK DITIRU! Jangan ikuti Ayub! Ikuti Yesus. T Jika Allah itu selalu baik, mengapa ada anak-anak yang kena kanker? Jika musuh adalah akar segala yang buruk, kenapa Allah biarkan? Saya telah melihat bagaimana hal buruk terjadi pada orang baik. Jika Allah mengontrol segala sesuatu, Anda harus akui Dia mengijinkan hal buruk terjadi bahkan kepada orang yang beriman kepada-Nya. Ada hal yang tak kita mengerti tentang Allah. Tapi mengapa Dia membiarkan hal buruk terjadi anak-anak menderita kanker, dibunuh, diperkosa, disiksa? Sepertinya ada hal yang memang tidak Allah hentikan terjadi. Sungguh sulit saya terima. J Saya setuju bahwa ada hal-hal tentang Allah yang kita tidak pahami. Mengapa Allah yang baik itu tidak mencegah kejahatan dan penderitaan terjadi? Saya tak tahu. Ayah saya meninggal karena kanker di usia 36 tahun beberapa minggu sebelum adik saya lahir. Mengapa Allah biarkan ini terjadi? Saya tak tahu. Saya tak punya semua jawaban. Tak seorangpun tahu sisi keabadian mengapa Allah ijinkan hal buruk terjadi. Yang saya tahu adalah Dia berkuasa dan Dia baik. Penyakit menimpa orang baik, tapi itu tak pernah berasal dari Dia. Yesus mati untuk membebaskan kita dari dosa, penyakit dan kemiskinan. Dia tak pernah minta saya memahami semuanya. Yang Dia minta adalah agar saya MEMPERCAYAI Dia. Dan itu yang saya lakukan. Penderitaan adalah pil pahit yang sulit kita telan. Tapi kita bisa tegak berdiri dengan keyakinan bahwa BUKAN kehendak-Nya kita menderita. Kita bisa menumpangkan tangan atas anak-anak yang sakit kanker dengan keyakinan Allah ingin mereka sembuh. Jika Anda ragu kehendak-Nya dalam hidup Anda, lihatlah apa yang dilakukan-Nya di salib.
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ ۖ مَا مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ إِذْنِهِۦ ۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ فَٱعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ Arab-Latin Inna rabbakumullāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsyi yudabbirul-amr, mā min syafī'in illā mim ba'di iżnih, żālikumullāhu rabbukum fa'budụh, a fa lā tażakkarụnArtinya Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. Dzat yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? Yunus 2 ✵ Yunus 4 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Terkait Surat Yunus Ayat 3 Paragraf di atas merupakan Surat Yunus Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan variasi penafsiran dari para mufassirin terkait makna surat Yunus ayat 3, di antaranya seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaSesungguhnya tuhan kalian adalah Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam masa enam hari. Kemudian Dia bersemayam diatas dan tinggi di atas arsy dengan bersemayam yang layak dengan keagungan dan kebesaranNya, mengatur urusan-urusan seluruh makhlukNya, tidak ada seorang pun yang sanggup melawanNya dalam keputusanNya. Dan tidak ada pemberi syafaat yang memberikan syafaat di sisiNya pada hari kiamat, kecuali setelah Dia memberi izin bagimnya untuk memberikan syafaaat, maka beribadhalah kalian kepada Allah, tuhan kalian yang memiliki sifat-sifat tersebut, dan murnikanlah ibadah kepadaNya. apakah kalian tidak mengambil ibrah dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat dan hujjah- hujjah ini?📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram3. Sesungguhnya Tuhan kalian -wahai orang-orang yang merasa heran- adalah Allah yang telah menciptakan langit yang demikian besarnya dan menciptakan bumi yang begitu luasnya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy. Jadi, bagaimana mungkin kalian merasa heran ketika Dia mengangkat seorang laki-laki dari bangsa kalian menjadi utusan-Nya? Padahal Dia lah satu-satunya yang berhak membuat keputusan dan ketentuan di dalam kerajaan-Nya yang luas ini. Dan tidak ada seorangpun dapat memberikan syafaat di sisi-Nya dalam masalah apapun tanpa izin dan restu dari-Nya. Pemilik sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah, Tuhan kalian. Maka beribadahlah hanya kepada-Nya. Mengapa bukti-bukti dan argumen-argumen itu tidak mampu mengingatkan kalian akan keesaan-Nya? Karena siapapun yang mempunyai ingatan sekecil apapun tentang hal itu pasti dia akan menyadari hal itu dan beriman kepada-Nya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah3. Allah menjelaskan sifat rububiyah, uluhiyah, dan keagungan-Nya Sesungguhnya Allah, Sang Pencipta kalian dan Tahan yang berhak disembah, telah menciptakan tujuh langit dan tujuh bumi dalam enam hari. Kemudian Dia bersemayam sesuai dengan keagungan-Nya di Arsy yang merupakan makhluk yang paling besar. Dia mengatur segala urusan makhluk-Nya. Tidak ada yang mampu memberi syafaat melainkan setelah mendapat izin dari-Nya. Itulah Allah, Pencipta kalian Yang Agung; maka sembahlah Dia Semata, dan ikhlaslah dalam menyembah-Nya. Tidakkah kalian mengambil ibrah dari ayat-ayat ini bahwa Allah-lah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah?Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah3. إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa Yakni Dia memiliki kekuasaan yang besar, maka bagaimana pengutusan seorang Rasul merupakan dari golongan manusia menjadi sesuatu yang mengherankan? يُدَبِّرُ الْأَمْرَ mengatur segala urusan Yakni Yang menetapkan dan mengatur sendiri segala yang ada di langit, bumi, Arsy, dan makhluk-makhluk lainnya. مَا مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ إِذْنِهِۦ ۚ Tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya Tidak seorangpun yang dapat memberi syafaat kepada-Nya kecuali dengan izin-Nya, karena Dia Maha Mengetahui hikmah dan kebenaran. Ayat ini menjelaskan bahwa ditangan Allah wewenang mengatur segala urusan. فَاعْبُدُوهُ maka sembahlah Dia Karena hebatnya penciptaan-Nya dan besarnya kekuasaan-Nya. أَفَلَا تَذَكَّرُونَ Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran Karena siapa yang memiliki sedikit saja kemauan untuk mengambil pelajaran maka ia akan mengetahui hal ini dengan jelas.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia{ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ } Selama ahli ilmu senantiasa mengingat untuk terus bertafakkur, dan selalu berfikir untuk terus mengingat, dan berbicara kepada hati-hati; sampai ia berucap dengan bijaksana.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah3. Wahai Nabi, beritahu mereka bahwa Tuhan kalian adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, lalu beristiwa’ di atas Arsy, yaitu istiwa’ yang sesuai dengan keagungan dan kebesaranNya. Arsy adalah makhluk agung yang sesuai denganNya dan kita tidak mengetahui hakikat Arys. Dia Allah mengatur sendiri urusan semua makhluk. Tidak ada satupun pada hari kiamat yang bisa memberi syafaat kepada orang lain kecuali dengan dua syarat yaitu dengan seizinNya kepada yang memberi syafaat. Dan izin itu hanya untuk orang yang diridhaiNya sesuai ketentuan dan kebijaksanaanNya. Ini adalah dalil tentang kebebasan Allah dalam mengatur segala urusan. Itulah Allah satu-satunya Tuhan kalian, Tidak ada satupun yang menyertainya dalam urusan ketuhanan dan pengaturan. Maka menyembahlah hanya kepadaNya. Apakah kalian tidak berpikir bahwa sang pencipta lagi mengatur inilah yang satu-satunya disembah?!Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Sesungguhnya Tuhan kalian adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari kemudian Dia bersemayam} meninggi dan naik {di atas ʻArsy. Dia mengatur segala urusan. Tidak ada yang bisa memberi syafaat, kecuali setelah mendapat izinNya. Itulah Allah, Tuhan kalian. Maka sembahlah Dia. Apakah kalian tidak mengambil pelajaran} mengambil pelajaran📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H3. Allah berfirman menjelaskan rububiyah, uluhiyah dan kebesaranNYa ”Sesungguhnya Rabbmu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari,” padahal Dia mampu menciptakannya dalam sekejap, akan tetapi hal itu Dia lakukan karena Dia mempunyai hikmah ilahiyah di dalamnya, dan karena Dia lembut dalam perbuatanNya. Dan di antara hikmahNya padanya adalah bahwa Dia menciptakannya dengan kebenaran dan untuk kebenaran, dan agar Dia dikenal dengan nama-nama dan sifatNya, serta diesakan dengan ibadah, “kemudian” setelah penciptaan langit dan bumi. “Dia bersemayam di atas Arasy”, dengan bersemayam yang sesuai dengan kebesaranNya “untuk mengatur segala urusan”, di langit dan di bumi, berupa menghidupkan dan mematikan, menurunkan rizki, memutar hari di antara manusia, mengangkat kesulitan dari orang-orang yang tertimpa kesulitan, menjawab permohonan orang-orang yang memohon kepadaNya. Segala macam penataan turun dariNya dan naik kepadaNya. Seluruh makhluk tunduk kepada keperkasaanNya, patuh kepada kebesaran dan kekuasaanNya. “Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izinNya.” Tiada seorang pun dari mereka berani memberi syafaat meski dia adalah makhluk terbaik sehingga Allah mengizinkannya, dan Dia tidak mengizinkan kecuali kepada orang yang diridhaiNya, dan Dia tidak ridha kecuali pada ahli tauhid dan keikhlasan kepadaNya. “Dzat yang demikian itulah”, yang keadaanNya seperti ini adalah “Allah, Rabbmu.” Dia –lah Allah yang memiliki sifat ilahiyah yang meliputi seluruh sifat-sifat kesempurnaan dan sifat rububiyah yang meliputi seluruh sifat-sifat perbuatan. “Maka sembahlah Dia.” Esakanlah dalam segala bentuk ibadah yang kamu mampu. “Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” dari dalil-dalil yang menunjukkan bahwa hanya Dia yang berhak disembah, dipuji, pemilik kebesaran dan kemuliaan?📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Yunus ayat 3 Dalam ayat ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan rububiyyah kepengurusan-Nya terhadap alam semesta, keberhakan-Nya untuk diibadahi dan keagungan-Nya. Meskipun Dia mampu menciptakannya sekejap mata. Tidak dilakukan-Nya demikian adalah karena hikmahkebijaksanaan-Nya dan karena Dia Maha Lembut dalam perbuatannya. Di antara hikmah-Nya pula adalah untuk mengajarkan tatsabbut sikap tidak tergesa-gesa kepada makhluk, dan bahwa Dia menciptakannya dengan benar dan untuk kebenaran agar Dia dikenal dengan nama-nama dan sifat-Nya serta diesakan dalam ibadah. Tentang hari di sini ada yang berpendapat seperti hari-hari di dunia dan ada pula yang berpendapat bahwa satu harinya 1000 tahun, wallahu a’lam. Yang sesuai dengan kebesaran-Nya. Baik di langit maupun di bumi dengan menghidupkan dan mematikan, menurunkan rezeki, mempergilirkan hari-hari bagi manusia, menghilangkan derita orang yang terkena musibah, mengabulkan doa orang yang berdoa. Berbagai bentuk pengaturan turun dari-Nya dan naik kepada-Nya, semua makhluk tunduk kepada keperkasaan-Nya, tunduk pula kepada keagungan dan kekuasaan-Nya. Ayat ini sebagai bantahan terhadap keyakinan kaum musyrik bahwa berhala atau patung dapat memberi syafa’at kepada mereka. Ayat ini menerangkan, bahwa tidak ada yang maju untuk memberi syafaat meskipun ia makhluk yang paling utama sampai Allah mengizinkan, dan Dia tidak mengizinkannya kecuali bagi orang yang diridhai-Nya, dan Dia tidak ridha kecuali kepada Ahli tauhid dan ikhlas. Yakni terhadap dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Dia yang satu-satunya berhak disembah; yang memiliki keagungan dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yunus Ayat 3Kalau orang kafir merasa heran atas diturunkannya Al-Qur'an kepada nabi Muhammad, maka apakah mereka tidak merasa heran dengan penciptaan langit dan bumi serta segala isinya' tuhan mahakuasa menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad, sebagaimana dia mahakuasa menciptakan langit dan bumi. Sesungguhnya tuhan kamu dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi yang terbentang luas, dalam enam masa untuk memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu perlu proses, melalui perencanaan yang matang dan dikerjakan secara maksimal. Jika Allah menghendaki, maka dia mahakuasa menciptakan keduanya dalam sekejap. Setelah sempurna masa penciptaan langit dan bumi, kemudian dia bersemayam di atas 'arsy, singgasana untuk mengatur segala urusan makhluk-Nya. Tidak ada yang dapat memberi syafaat, yakni pertolongan pada hari kiamat untuk mendapat keringanan atau terbebas dari azab Allah kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah Allah, zat yang mahaagung, tuhanmu yang memelihara dan membimbingmu, maka sembahlah dia, karena hanya dia yang berhak disembah, jangan mempersekutukan dia dengan apa pun. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran dari kesempurnaan penciptaan langit dan bumi beserta isinya' semuanya tunduk, patuh, dan bertasbih kepada Allah, tuhan pengatur segala urusan. Setelah dijelaskan bahwa Allah pencipta langit dan bumi, dan hanya dia yang berhak disembah, lalu pada ayat ini dijelaskan tentang kepastian datangnya hari kiamat. Pada hari tersebut, hanya kepada-Nya, yakni kepada Allah kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti tidak sedikit pun diragukan lagi. Sesungguhnya dialah yang maha kuasa memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya, yakni menghidupkannya kembali pada hari kebangkitan, agar dia dapat memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan balasan yang adil sesuai yang mereka kerjakan. Jika Allah menghendaki, maka berkat anugerah dan kemurahan-Nya, mereka akan memperoleh pahala melebihi yang mereka kerjakan. Sedangkan untuk orang-orang kafir disediakan balasan berupa minuman air yang mendidih yang dapat merusak seluruh alat pencernaan mereka dan akan memperoleh siksaan yang pedih karena kekafiran mereka. Inilah wujud keadilan Allah atas perbuatan hamba-Nya di duniaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beberapa penjabaran dari para mufassir terhadap makna dan arti surat Yunus ayat 3 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Link Terbanyak Dilihat Kami memiliki ratusan halaman yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat Bismillah, Al-Lahab, An-Naziat, Yusuf, Al-Qari’ah, Al-Ma’idah 3. Juga An-Nisa 59, Quraisy, Al-Ashr, An-Nashr, Az-Zumar 53, Al-Kahfi 1-10. BismillahAl-LahabAn-NaziatYusufAl-Qari’ahAl-Ma’idah 3An-Nisa 59QuraisyAl-AshrAn-NashrAz-Zumar 53Al-Kahfi 1-10 Pencarian al ash, surat an-nisa ayat 101, at taubah ayat 109, surat yasin ayat 8, ali imran ayat 130 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Pialang saham Jesse Livermore by ist Bacaan 1 Yeh 281 – 10Injil Mat 1923 – 30 Gusti Ingkang Maringi, Gusti Ugi Ingkang Mundhut Jesse Livermore, lahir di Massachusetts, seorang ialang yang mulai mengenal pasar saham di usia 14 tahun, minggat dari rumah dengan hanya berbekal US$ 5. Ia menjadi orang terkaya berkat kemampuannya menjadi pialang saham. Namun hal tersebut tak berlangsung lama saat tahun 1929, karena pasar saham Amerika Serikat jatuh. Livermore dinyatakan bangkrut pada 1934. Ia terlilit masalah keuangan. Miliarder ini kemudian mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya. Ungkapan syukur Yehezkiel bahwa Allah telah memberikan raja yang lebih bijak dari Daniel ternyata malah membawa petaka bagi kota Tirus. Raja Tirus telah menyalahgunakan posisi ilahinya sebagai raja. Kebijaksanaan dan kekayaannya telah menjerumuskannya dalam kesombongan dan menganggap diri adalah Allah. Oleh hujatannya itu Allah akan menghukum lewat musuhnya, Tirus akan diratapi dan jatuh ke tangan musuh Bagi orang Yahudi, melaksanakan seluruh ketetapan Allah dan mendapat kekayaan adalah tanda bahwa ia “diberkahi” Allah. Bagi Yesus pemahaman seperti itu belum cukup, pada tahap selanjutnya seseorang diminta iklas untuk melepaskan kekayaan yang katanya Berkah Allah tersebut. Pada tahap ini pemuda kaya dalam kisah sebelumnya gagal memenuhi syarat. Pemuda itu seolah tidak iklas melepas hartanya untuk dibagikan kepada warga miskin padahal katanya harta adalah pemberian Tuhan, giliran diminta tidak iklas? Tantangan hidup miskin secara radikal telah diterima oleh para rasul, Petrus sebagai wakil para murid mengungkapkan bahwa mereka telah meninggalkan segalanya keluarga, bisnis nelayan, dan harta untuk mengikut Yesus. Dan inilah jawaban Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.” Pesan hari iniTuhan yang memberi, Tuhan pula yang akan mengambil. Apa yang telah diberikan kepada Raja Tirus oleh Allah, yaitu jabatan, kebijaksanaan dan kekayaan malah membuatnya sombong dan menghujat Allah, maka Allah mengambilnya kembali sebab Ia memiliki hak untuk itu. Sebagai murid Kristus, harus iklas secara radikal mau meninggalkan semuanya. Janganlah harta menjadi halangan untuk bertemu Kristus dalam kehidupan kekal nanti. “Ketika semuanya tampak bertentangan dengan Anda, ingatlah bahwa pesawat lepas landas melawan angin, bukan terbang dengan angin.” Henry Ford Bersatu Melawan Coronavirus
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. Ayub 120-22 Ketika dilanda oleh suatu musibah yang besar, tidak sedikit orang yang akan meninggikan diri di hadapan Allah dan memberontak, mengutuk, bahkan meninggalkan Dia. Tidak demikian dengan Ayub. Sekalipun Ayub dilanda oleh musibah yang begitu besar, yang mungkin tidak pernah dialami oleh siapapun di dunia ini, ia tidak menghujat Allah atau menuduh Allah berbuat yang tidak patut Ayub 122. Ia merendahkan diri di hadapan-Nya, bersujud, bahkan menyembah Allah. Inilah karakter yang digambarkan oleh Alkitab sebagai pribadi yang saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan Ayub 11. Inilah yang Yakobus maksud sebagai teladan ketekunan Yakobus 511. Demikianlah karakter orang-orang yang telah dipilih oleh Allah menurut rencana-Nya untuk menjadikan mereka serupa dengan gambaran Tuhan Yesus Kristus Roma 828-29. Merekalah orang-orang yang pada akhirnya akan melihat mujizat. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Roma 828-29
allah yang memberi allah yang mengambil